Panduan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau (Nicotiana tobacum.L).

TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tobacum.L).
Merupakan tanaman komoditas perkebunan tergolong kedalam tanaman industri musiman yang mempunyai peran dan fungsi strategis dalam perekonomian dalam menghasilkan sumber pendapatan negara dan menciptakan lapangan pekerjaan terlepas dari sisi kontroversial manfaat dan dampak bagi kesehatan.
Tanaman tembakau merupakan tanaman beriklim Tropis yang berasal dari benua Amerika pada tahun 1492 pertama kali temukan oleh Columbus,yang awalnya tanaman tembakau merupakan tanaman hias dan tanaman obat-obatan yang ditanam di Eropa,namun barulah pada tahun 1552 di Spanyol berkembang dan dimanfaatkan sebagai cerutu. Di Indonesia tanaman tembakau masuk melalui pintu pedagangan yang sampai detik ini pemanfaatan berkembang sebagai bahan obat-obatan,industri bahan baku rokok dan cerutu dan bahan baku pestisida.
www.seputarpertanian.com
Di Indonesia sendiri tanaman tembakau banyak dibudidayakan didaerah dataran tinggi di Pulau Jawa,untuk menghasilkan daun tembakau yang berkualitas tinggi,penerapan untuk budidaya tembakau terbilang sulit karena tanaman ini memerlukan perawatan dan pemeliharan yang intensif untuk menciptakan daun tembakau berkualitas,minimnya informasi dan pengetahuan petani tembakau mengenai budidaya dan jenis-jenis varietas unggulan tanaman tembakau sehingga banyak daun tembakau memiliki mutu yang rendah yang nantinya berakibat pada rendahnya harga jual daun tembakau tersebut.
BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU.
Tanaman Tembakau.
SYARAT TUMBUH.
  • Tumbuh optimal di daerah beriklim Tropis.
  • Tekstur tanah liat berpasir,gembur,remah dan berdrainese baik.
  • Curah hujan rata-rata 1500-2000 mm/tahun.
  • Temperatur maksimal 21-27˚Celcius.
  • Kelembapan udara antara 50-70 % dan mendapat sinar matahari cukup.
  • Keasaman Tanah (pH )antara 5.5-6.5.
PERSIAPAN LAHAN.
Tanaman tembakau tumbuh baik dilahan persawahan dan lahan tegalan dengan saluran drainese (saluran pembuangan air) yang baik dengan sistem tanaman.

Pengolahan Tanah.
  • Tahapan pengolahan tanah dimulai dengan pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman dan gulma (rumput liar)yang tumbuh area tanam.
  • Pengolahan tanah dapat dilakukan secara manual (cangkul) dan mesin (bajak),dimana tujuan pembajakan berfungsi untuk meremahkan dan meratakan tanah,dengan kedalaman 20-30 cm,lebar guludan 30-40 cm,jarak antar guludan 80-90 cm dengan lebar guludan 15-20 cm.

Pembuatan Bedengan.
  • Dengan cara menaikan sejumlah tanah sampai membentukan petakan-petakan bidang yang berfungsi sebagai media tanam dan membuat saluran drainase (saluran pembuangan air) dengan ukuran bedengan 120 cm x 10 cm dengan jarak antar bedengan 50 cm.
PERSIAPAN BENIH.
Syarat Benih.
  • Pilih jenis varietas benih yang bermutu dan memiliki hasil produksi yang tinggi seperti;varietas tembakau virginia,tembakau burley,tembakau ranjangan temanggung,tembakau rajangan madura,varietas hibrida TV38XG dan varietas F1K
  • Pilih jenis varietas yang jelas asal-usul indukannya usahakan yang bersertifikat.
  • Benih tidak tercampur benda asing seperti biji gulma dan tanaman lain.
  • Benih tidak rusak,memiliki bentuk dan warna yang seragam dan mempunyai daya kecambah lebih dari 85%.
  • Pilih jenis varietas yang tahan dan toleran terhadap hama dan penyakit.
  • Bibit Tembakau.

Bedengan Persemaian.
  • Untuk mendapat bibit tembakau yang kuat,sehat dan seragam perlu dilakukan tahapan persemaian untuk penyeleksian bibit dan menyiapkan bahan tanam bibit tembakau yang berkualitas untuk dibudidayakan.
  • Pilih lokasi pembuatan bedengan persemaian dekat dengan sumber air,tidak tergenang dan mudah dalam pengawasan.
  • Pembuatan media persemaian dengan cara mencangkul sekaligus meratakan dan menghaluskan tanah sebagai lahan persemaian.
  • Pembuatan bedengan dengan tinggi 50-80 cm,lebar 1-2 meter dan panjang bedengan 5-6 meter menghadap sinar matahari yang bagian atap tertutup plastik transparan untuk memaksimalkan sinar matahari langsung.
  • Benih tembakau di tabur setelah 5-7 hari pembuatan media tanam,sebanyak 15-20 gram benih tembakau secara merata.
  • Lakukan pemeliharan persemaian dengan melakukan penyiraman dengan mengunakan gembor pada pagi dan sore hari sejak benih ditabur.
  • Bibit siap dipindah ke lokasi tanam setelah berumur 35-50 hari.
Bedengan Persemaian.

PERSIAPAN TANAM.
Waktu Tanam.
  • Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan (maret –april) dan (juni-juli) akhir musim kemarau(disesuai masing daerah karena waktu musim hujan berbeda-beda). Waktu penanaman terbaik dilakukan pada sore hari antara pukul 14:00-17:00 untuk menghindari layu akibat terik matahari berlebihan.

Cara Tanam.
  • Penanaman dilakukan dengan mengunakan sistem pagar ganda,dengan kedalaman penanaman sebatas dengan pangkal batang.

Pola Tanam dan Jarak Tanam.
  • Pola tanam terbaik yang banyak digunakan petani tembakau di Indonesia mengunakan jarak tanam (100 cm x 50 cm) dan 100 cm x 45 cm dengan populasi 33.000 bibit/hektar sesuaikan dengan luasan dan kebutuhan benih.
Penanaman Tembakau.

PEMELIHARAAN.
Penyulaman.
  • Penyulaman bertujuan menganti tanaman tembakau yang mati diganti dengan tanaman baru yang produktif, penyulaman baik dilakukan tidak lebih dari 5-7 hari setelah tanam hal ini untuk menyeragamkan pada waktu masa panen.

Penyiraman.
  • Penyiraman berlangsung sampai tanaman berumur 35-40 hari,mengunakan gembor dilakukan pada pagi hari dan sore hari,hal ini bertujuan untuk menjaga kelembapan tanah akibat sinar matahari langsung ke tanaman. 

Penyiangan dan Pembumbunan.
  • Penyiangan berfungsi untuk menghindari persaingan dalam mengambil unsur hara antara tanaman pokok (tembakau)dengan gulma (rumput liar),penyiangan dilakukan apabila kondisi gulma di area tanam telah banyak dan bakal mengangu pertumbuhan tanaman pokok,penyiangan dapat dilakukan dengan cara manual (cangkul dan koret)maupun pengunaan pestisida (herbisida).  
  • Pembumbunan berfungsi untuk meremahkan dan mengemburkan tanah dengan cara menaikan sejumlah tanah kedekat bagian tanaman pokok.

Pemupukan.
  • Pemberian pupuk pada tanaman tembakau dilakukan tiga (3)dalam proses budidaya berlangsung. Pemupukan bisa mengunakan pupuk organik (kompos) dan pupuk anorganik (urea,tsp,kcl). Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara dimasukan kedalam tanah (Benam)maupun ditugal disekitaran tanaman. Dosis pupuk anorganik yang dianjurkan 250 kg pupuk ZA,150 kg pupuk TSP dan 150 pupuk KCL. Pemberian pupuk dilakukan pada umur tanaman memasuki (7-10 hari setelah tanam),(20-25 hari setelah tanam)dan (40-45 hari).

Pemangkasan pucuk (topping )dan wiwilan (suckering).
  • Tujuan pemangkasan berfungsi membuang bagian tanaman yang kurang produktif, pemangkasan topping pada tembakau dengan memotong atau membuang ujung bagian tanaman dengan tujuan untuk memperoleh pertumbuhan yang merata, pertumbuhan akan lebih intensif, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Pemangkasan wiwilan bertujuan untuk membuang tunas yang tumbuh diketiak daun untuk lebih memaksimalkan pertumbuhan tanaman.
Tahapan Pemeliharaan Tembakau.
PANEN DAN PASCA PANEN.
Kriteria Panen.
  • Pemetikan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 60-70 hari.
  • Daun menujukan berubahan warna kekuning-kuningan yang menyeluruh dipermukaan daun bagian atas sampai bagian bawah.

Cara Panen.
  • Pemetikan terbaik dilakukan pada saat sore hari,untuk memperoleh kadar pati yang tinggi.
  • Pemetikan daun tembakau dimulai dari bagian bawah disesuaikan dengan tingkat kemasakan daun.
  • Pemetikan dilakukan dengan cara mematahkan pangkal daun kearah samping pastikan bagian kulit batang tidak terbawa.
  • Hasil pemetikan daun dikumpulkan diujung barisan tanaman.
  • Daun tembakau yang telah dipanen dikumpulkan menjadi satu dan dibungkus dengan karung goni.
  • Penyimpan daun tembakau yang terkumpul diatur dan disimpan dengan rapi dan beralas.
Tanaman Tembakau.
Tanaman Tembakau Siap Panen.

Panen Daun Tembakau.
Tembakau Kering Siap Jual.


Semoga Bermanfaat dan Berguna.
Salam Pertanian.




1 Response to "Panduan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau (Nicotiana tobacum.L)."