Panduan Teknis Budidaya Kacang Hijau (Vigna radiata.L).

KACANG HIJAU(Vigna radiata L). Merupakan jenis tanaman komoditas pangan jenis palawija dari golongan kacang-kacangan (Fabaceae) tumbuh baik beriklim Tropis. Tanaman kacang hijau di Indonesia dan saat ini menempati urutan ketiga (3) tanaman terpenting jenis polong-polongan setelah kedelai dan kacang tanah.
www.seputarpertanian.com
Tanaman dengan susunan karateristik morfologi berakar tunggang,berbatang tegak dan bulat,dengan susunan daun terdiri dari tiga(3) helai daun yang berselingan,bunga muncul pada batang dan tersusun pada tandan dengan sistem penyerbukan sendiri dan bentuk buah kacang hijau berbentuk polong . Tanaman kacang hijau merupakan jenis tanaman dengan sumber penghasil protein nabati tertinggi.
BUDIDAYA TANAMAN KACANG HIJAU.

Tanaman Kacang Hijau.
SYARAT TUMBUH.
  • Tumbuh optimal di daerah beriklim Tropis.
  • Tekstur tanah liat berlempung,gembur,kaya bahan organik dan berdrainase baik.
  • Ketinggian tanah optimal 300-500 meter dpl.
  • Curah hujan optimum 50-200 mm/bulan
  • Temperatur maksimal 25-27˚Celcius.
  • Kelembapan udara antara 50-80 % dan mendapat sinar matahari cukup.
  • Keasaman Tanah (pH )antara 5.8-7.0.
PERSIAPAN LAHAN TANAM.
Tanaman kacang hijau tumbuh baik dilahan persawahan dan lahan tegalan dengan saluran drainese (saluran pembuangan air) yang baik dengan sistem tanaman monokultur dan tumpang sari dengan tanaman lain.

Pengolahan Tanah.
  • Pengolahan tanah berfungsi memperbaiki struktur tanah agar pertumbuhan akar untuk mengambil unsur hara didalam tanah baik agar pertumbuhan kacang hijau optimal.
  • Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak) tergantung dengan luasan area tanam dan finansial biaya budidaya. Budidaya kacang tanah dilahan kering dapat dilakukan diawal musim penghujan dengan pembuatan saluran pengairan.

Pembajakan dan Saluran Irigasi.
  • Lahan area tanam kacang hijau dibajak sedalam 15-20 cm dilanjutkan dengan meratakan dan menghaluskan dengan mengunakan cangkul,kemudian pembuatan saluran irigasi yang berfungsi menjaga kelembapan tanah dengan jarak 3-5 meter dengan kedalam 20-30 cm.
PERSIAPAN BENIH.
Syarat Benih.
  • Pilih jenis varietas unggul kacang tanah seperti;sriti,nuri,kenari,murai,kutilang dan virma-1.
  • Pilih jenis varietas yang jelas asal-usul indukannya.
  • Pilih jenis varietas yang memiliki warna yang cerah tidak kusam dan berjamur.
  • Pilih jenis varietas yang tahan dan toleran terhadap penyakit.
  • Pilih jenis varietas benih yang produksi tinggi.

Perhitungan Benih.
  • Pola jarak tanah  40 cm x 15 cm (0,4 m x 0,15 m).
  • Kerapatan tanam: 166.000 benih/hektar.(menyesuaikan dengan luasan area tanam)
  • Kebutuhan benih berkisar sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh mencapai 90%. 
PERSIAPAN TANAM.
Waktu Tanam.
  • Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan dibulan Oktober dan Nopember (disesuai masing daerah karena waktu musim hujan berbeda-beda).

Cara Tanam.
  • Penanaman dilakukan dengan mengunakan sistem tugal,yang setiap tugalnya berisi dua benih kacang hijau untuk tiap lubangnya, dengan kedalaman lubang 5-7 cm.

Pola Tanam dan Jarak Tanam.
  • Pola tanam yang umum digunakan petani kacang hijau di Indonesia mengunakan tumpang sari dengan tanaman palawija dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm dan 40 cm x 15 cm tergantung dengan luasan dan kebutuhan benih.
PEMELIHARAAN.
Penyulaman.
  • Penyulaman bertujuan menganti yang mati diganti dengan tanaman baru dan produktif penyulaman baik dilakukan tidak lebih dari 5-7 hari setelah tanam hal ini untuk menyeragamkan waktu panen.

Penyiangan dan Pembumbunan.
  • Penyiangan bertujuan untuk menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar) yang menjadi pesaing bagi tanaman utama,untuk penyiangan pada tanaman kacang hijau dilakukan sebanyak dua (2) kali selama proses budidaya berlangsung. Pada umur tanaman 15-20 hari dan pada umur 35-45 hari dan umumnya petani kacang hijau melalukan penyiangan baru kemudian dilanjutkan dengan pemupukan untuk memaksimalkan waktu dan biaya budidaya. 
  • Pembumbunan bertujuan untuk remahkan dan gemburkan tanah. Pembumbunan dilakukan bersamaan penyiangan.

Pemupukan.
Bertujuan untuk memastikan ketersedian unsur hara (mikro dan makro) didalam tanah tercukupi. Pemupukan dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik (kompos) dan anorganis (pupuk kimia:urea,tsp,sp-35 dan kcl).
Waktu Pemupukan.
  • Waktu pemupukan ideal diberikan diawal musim penghujan dan diakhir penghujung musim kemarau,hal ini untuk menghindari hilang pupuk secara berlebihan akibat musim curah hujan tinggi.
Cara Pemupukan.
  • Cara pemupukan diberikan cara disebar merata atau dengan cara ditugal dengan masukan pupuk kedalam lubang tanam selanjutkan ditutup kembali.

Dosis Pemupukan.
  • Pemupukan tanaman kacang tanam dalam proses budidaya dilakukan dengan dua (2) tahapan.
  • Tahap I. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman memasuki umur 15-20 hari dengan komposisi urea 250 kg/ha,SP-36 100 kg dan KCL 100 kg/ha.
  • Tahap II. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman memasuki umur 35-45 hari dengan komposisi urea 250 kg/ha,Phonska150 kg/ha.
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT.
Berfungsi untuk mengendalikan dan menganalisa tingkat serangan hama dan penyakit dan penerapan pratik pengendalian secara hayati dan kimiawi secara bijaksana dan terarah.
HAMA.
Hama utama kacang hijau antara lain Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), dan Penggerek Polong (Maruca testutalis).

Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti).
Ciri-ciri serangan.
  • Terdapat bercak-bercak berwarna kuning pada daun berakibat gugurnya daun dan sebagian polong dan lama kelamaan tanaman mati.

Pengendalian.
  • Pengendalian dilakukan dengan tanam pengunakan pestisida jenis insektisida seperti Regent dengan dosis 2-3 ml/liter yang kemudian disemprotkan keseluruh tanaman untuk mengantisipasi serangan yang mungkin terjadi pada tanaman lain.
Ulat Jengkal (Piusia chaitites).
Ciri-ciri serangan.
  • Silkus hidup ulat jengkal meletakan telur dibawah permukaan daun,yang kemudian menjadi larva dan memakan habis daun sampai kebagian tulang daun yang mengakibatkan tanaman pertumbuhan kurang optimal.

Pengendalian.
  • Pengendalian dilakukan dengan memusnahkan telur dan larva atau penerapan aplikasi pengunakan pestisida jenis insektisida seperti Curacron dengan dosis 2-4 ml/liter yang kemudian disemprotkan keseluruh tanaman.

Penggerek Polong (Maruca testutalis).
Ciri-ciri serangan.
  • Terdapat bercak hitam pada polong yang berakibat adanya lubang,mengakibatkan biji dalam polong rusak dan habis.

Pengendalian.
  • Pengendalian dilakukan dengan memusnahkan telur dan larva atau penerapan aplikasi pengunakan pestisida jenis insektisida seperti Furadan dengan dosis 1.5-2 ml/liter yang kemudian disemprotkan keseluruh tanaman.


PENYAKIT.
Penyakit utama tanaman kacang hijau antara lain: Bercak daun,Embun tepung dan Penyakit Puru.
Penyakit Bercak Daun.
  • Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora cabescens yang mengakibatkan daun terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan mengakibatkan pertumbuhan tanaman kurang optimal.

Pengendalian.
  • Pemotong bagian tanaman yang terserang jamur tersebut kemudian dilanjutkan dengan menyemprotkan pestisida jenis fungsida seperti Dithane-45  dengan dosis 2-3 gram/liter air pada tanaman yang terinfeksi agar tidak tertular ketanaman lain.
Penyakit Embun Tepung.
  • Penyakit ini disebabkan oleh jamur Erysip pofygoni yang menyebabkan tanaman layu kemudian menguning berakibat kematian tanaman.

Pengendalian.
  • mencabut tanaman yang mulai terinfeksi penyakit tersebut,selanjutnya dengan memberikan penyemprotan fungisida Delsene MX 700 dengan dosis 2-3 gram/liter air yang kemudian disemprotkan keseluruh tanaman.
Penyakit Puru.
  • Penyakit ini disebabkan oleh jamur Elsinoe glycines yang menyerang pada jenis tanaman polong-polongan, mengakibatkan tanaman layu dan mengering.
Pengendalian.
  • mencabut tanaman yang mulai terinfeksi penyakit tersebut,selanjutnya dengan memberikan penyemprotan fungisida Benlate dengan dosis 4-5 gram/liter air yang kemudian disemprotkan keseluruh tanaman untuk mengantisipasi penularan ke tanaman kacang hijau lainnya. 
PANEN DAN PASCA PANEN.
Kriterian Panen.
  • Umur tanaman kacang hijau memasuki 58-85 hari.
  • Polong berwarna hitam atau coklat .
  • Polong menujukkan tanda-tanda telah mengering mengering dan mudah pecah.

Teknis Panen.
  • Panen kacang hijau dengan cara dipetik yang dilakukan pada pagi hari.
  • Dilakukan penjemuran selama 2-3 hari dibawah terik matahari langsung,sampai benar-benar kering ditandai polong mudah terbuka.
  • Dilakukan pembijian dengan memasukan polong kering tersebut ke dalam karung selanjutnya dilakukanpemukulan yang berfungsi untuk memisahkan kulit polong kering dengan biji.
  • Dilakukan penapian dan sortasi untuk memisahkan dan tercampurnya tangkai,kulit polong dan biji-biji kacang hijau yang rusak yang akan mempengaruhi harga jual.
  • Dilakukan penjemuran untuk memastikan biji kacang hijau tersebut benar-benar kering dengan kadar air 8-10 % hal ini untuk menghindari benih kacang hijau berkecambah akibat kadar air tinggi.
  • Dilakukan penyimpanan untuk memastikan benih kacang hijau disimpan dengan beralaskan kayu atau palet dan sinar matahari cukup untuk mengenhindari benih kacang hijau berjamur (kapang).
Biji Kacang Hijau.

Semoga Bermanfaat dan Berguna.
Salam Pertanian.



0 Response to "Panduan Teknis Budidaya Kacang Hijau (Vigna radiata.L)."

Post a Comment