Panduan Teknis Budidaya Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis).

Tanaman Karet adalah tanaman komoditi perkebunan bernilai ekonomis dan strategis untuk membangun  kemajuan sektor ekspor Indonesia. Tanaman tumbuh  optimal didaerah Tropis bisa sadap atau diambil getah nya, setelah memasuki umur tanam 5-7 tahun yang merupakan tanaman asli dari negara Brazil dan sangat mendunia karena peranan penting (urgent) untuk dimanfaatkan berbagai jenis keperluan hidup dimasyarakat modern.
www.seputarpertanian.com
Produktivitas karet dalam negeri (700-800 kg/ha/th ) angka ini relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asia sebagai produsen karet seperti;Thailand (1.800kg/ha/th), Malaysia (1.200 kg/ha/th) dan India (2000 kg/ha/th) ini berbanding terbalik dengan jumlah luasan area budidaya tanaman karet,penerapan teknik budidaya baik dan benar mulai dari pemilihan klon bibit unggul dan pemeliharaan menjadi kunci keberhasilan pembudidayan karet di Indonesia.

BUDIDAYA TANAMAN KARET.

SYARAT TUMBUH.
Tanaman Karet (Havea Brasiliensis).
  • Tumbuh optimal di daerah Tropis.
  • Tumbuh ideal pada ketinggian 0-200 meter dpl.
  • Tingkat kemiringan ≤ 10 %.
  • Struktur tanah lempung berpasir dan liat berpasir.
  • Curah hujan 2.000-2.500 mm/tahun (3 bulan masa kering/kemarau).
  • Suhu udara optimal 25˚C-30˚C.
  • Keasaman tanah (pH) ideal berkisar antara 4.3-5.0.


PERSIAPAN BIBIT.
Perbanyakan bibit karet dilakukan dengan 2 cara yaitu perbanyakan secara Generatif (biji) dan perbanyakan secara Vegetatif (okluasi). Namun umumnya petani karet mengunakan cara generatif sebagai batang bawah sehingga dipilih bibit dari klon indukan yang tahan terhadap hama,dilanjutkan dengan cara vegetatif (okulasi) dengan penempelan mata entres atau mata tunas sebagai batang atas yang memiliki kreteria indukan klon berproduksi lateks tinggi.

Perkecambahan.
  • Persiapan bibit karet dimulai dengan persiapan menyiapkan batang bawah,dengan mengumpulkan biji karet dari pohon indukan yang jelas,berwarna cerah dan tidak rusak,kemudian lakukan kegiatan seleksi (sortasi)sederhana dengan cara memantulkan biji karet tersebut pada ketinggian 70-100 cm,lalu pilih biji karet dengan pantulan terbaik.
  • Kegiatan perkecambahan biji karet dilakukan dengan menyiapkan media yang berisi campuran tanah dan pasir perbandingan (2:1) dengan luasan bedengan perkecambahan tergantung jumlah bibit karet yang akan disemai,diberi penutup dibagian atap untuk melindungi biji karet terlindungi dari sinar matahari langsung.
  • Biji ditanam  dengan jarak 1-2 cm disusun rapi kemudian tutup dengan menjarangkan sejumlah jerami yang sebelumnya telah dibasahi dengan air untuk membuat kondisi media persemian menjadi sedikit lembab. Proses kegiatan perkecambahan berlangsung 7-10 hari lamanya sampai biji karet berkecambah dan siap untuk dipindahkan dibedengan pembibitan.

Pembibitan Dalam Polibeg.
  • Kegiatan pembibitan dalam polibeg ukuran 25 cm x 50 cm dimulai dengan mempersiapkan media tanam di polibeg dengan campuran tanah dan kompos pupuk kandang dengan perbandingan (2:1),selanjutkan masukan biji karet yang telah berkecambah secara berhati-hati untuk mencegah kecambah tidak rusak.
  • Tahapan berikutnya dilakukan penyusunan polibeg secara tersusun,beratapkan pelepah kelapa yang telah kering. Pemeliharan dilakukan dengan menyiram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore,penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh di area polibeg diikuti pemberian pupuk NPK dengan dosis 5-10 gr/bibit. Kegiatan pembibitan dipolibeg berlangsung 5-8 bulan sampai bibit karet bisa di okulasi (tempel mata entres) sebagai bahan batang atas tanaman karet.
    Bibit Karet Berumur 5-8 bulan.


PERSIAPAN LAHAN.
  • Persiapan lahan tanaman karet dapat dimulai dengan cara membersihkan sekaligus meratakan dan mengemburkan semak belukar (rumput berkayu) dan rumput alang-alang dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak) ditergantung dari jumlah luasan area tanam tanaman karet.
  • Tahapan kegiatan berikutnya yaitu ;pengajiran dan pembuatan lubang tanam, kegiatan pengajiran adalah penentuan jarak tanam dengan meletakan tanda berupa bilah bambu untuk memudahkan dan merapikan barisan tanam. Jarak tanam yang gunakan (6 m x 3 m) dengan jumlah populasi  550 tanaman/hektar.
  • Selanjutnya pembuatan lubang tanam dilakukan minamal 2 minggu sebelum dilakukan penanaman bibit karet di lapangan,pembuatan lubang tanam dilakukan dengan mengunakan cangkul,dengan ukuran panjang ,lebar  dan tinggi (P x L x T) masing berukuran (40 cm x 40 cm x 40 cm) atau (60 cm x 60 cm x 60 cm).


PERSIAPAN TANAM.
  • Persiapan tanaman karet dimulai dengan menyiapkan bibit karet yang telah berumur 5-6 bulan yang telah melewati tahap seleksi (sortasi) sebelum untuk menghindari bibit karet abnormal (cacat) agar tidak terbawa saat proses pengangkutan  ke lapangan.
  • Waktu kegiatan penanaman bibit karet dilakukan saat memasuki musim penghujan untuk menghindari bibit karet kekurangan ketersedian air dilapangan dengan jarak tanam (6 m x 3 m) dengan jumlah populasi 550 tanaman/hektar.Teknis penanaman dengan merobek polibeg tepat di dalam lubang tanam kemudian bibit ditimbun dan dipadatkan.


PEMELIHARAAN.
Kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman karet antara lain:

Penyulaman.
  • Kegiatan penyulaman yaitu menganti tanaman yang mati dilokasi tanam dengan tanaman yang baru,persentase kematian bibit karet di lapangan bisa mencapai 2% -5 %, oleh karena itu persedian bibit sulam perlu disediakan. 
  • Penyulaman dilakukan saat tanaman memasuki umur 1-2 tahun untuk memastikan dilapangan bibit karet benar-benar tumbuh. Penyulaman dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan bibit karet yang memiliki umur  yang tidak jauh berbeda dengan bibit karet yang mati.

Penyiangan.
  • Kegiatan penyiangan dilakukan dengan mengurangi sejumlah gulma (rumput liar) yang bersifat sebagai pesaing dan mengangu pertumbuhan bibit karet dengan cara mengkoret dengan cangkul dan penyemprotan pestisida jenis herbisida (racun rumput).
  •  Umumnya kegiatan penyiangan dilakukan 3kali dalam setahun dengan melihat kondisi gulma dilapangan dikhawatirkan menggangu pertumbuhan tanaman karet.

Pemupukan.
  • Pemupukan tanaman karet bertujuan ketersedian unsur hara didalam tanah cukup untuk pertumbuhan tanaman dan memacu percepatan matang sadap. Kegiatan pemupukan tanaman karet berlangsung dengan 2 tahapan yaitu ;TBM (Tanaman Belum Menghasilkan ) antara umur tanam 1-7 tahun dan TM (Tanaman Menghasilkan) tanaman karet sudah berproduksi . 
  • Dosis pemupukan NPK untuk tanaman karet masuki masa TBM,umur tanam 1 tahun (150 gr/tn,100 gr/tn,150 gr/tn),untuk umur 2 tahun (250 gr/tn,170 gr/tn,200 gr/tn),umur tanam 3 tahun (250 gr/tn,200 gr/tn,200 gr/tn),umur tanam 4 tahun (300 gr/tn,200 gr/tn,250 gr/tn),umur tanam 5 tahun (300 gr/tn,200 gr/tn,250 gr/tn). 
  • Dosis pupuk memasuki masa TM antara lain;umur tanam 6 tahun (125 gr/tn,200 gr/tn,150 gr/tn),umur tanam 7 tahun (150 gr/tn,225gr/tn,125 gr/tn), umur tanam 8 tahun (175 gr/tn,275gr/tn,150 gr/tn). Pemupukan dapat dilakukan dengan cari ditabur atau dibenam dengan membuat larikan melingkari tajuk tanaman untuk mengefisienkan penggunaan pupuk.


PANEN.
  • Pemanenan dapat lateks karet dapat dilakukan saat tanaman memasuki umur tanam 5-7 tahun lamanya tergantung dengan jenis klon tanaman yang dipilih pada saat pembudidayaan, tanaman karet siap disadap apabila lilit batang sudah memasuki 45 cm atau lebih dengan ketinggian 100 cm,apabila telah mencukupi arti batang karet sudah bisa untuk disadap untuk diambil lateks nya. 
  • Selanjutnya menentukan arahan bidang sadap usahakan tidak melukai kulit terdalam (kambium) hal ini dapat merusak kulit dan sulit untuk masa pemulihan kembali,siapkan talang berupa mangkok untuk menampung lateks tersebut selama masa penyadapan. Penyadapan dilakukan sepagi mungkin antara pukul 05.00 sampai 07.00.



Semoga Bermanfaat dan Berguna.
Salam Pertanian.

1 Response to "Panduan Teknis Budidaya Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis)."

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    ReplyDelete