Panduan Teknis Budidaya Tanaman Pala (Myristica fragrans).

Tanaman Pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman komoditi perkebunan “Multi Guna” yang hampir keseluruhan bagian tanaman memiliki nilai ekonomis strategis untuk  dibudidayakan. Tanaman yang bisa mencapai ketinggian 20 meter dan akan dipanen setelah memasuki umur tanam 7-9 tahun ini jenis tanaman asli Indonesia tepatnya kepulauan Banda, Maluku.
Pemanfaatan bagian tanaman lada seperti; biji, bunga(fuli) dan daging buah, banyak digunakan untuk industri makanan dan minuman, industri pengawetan ikan, industri kecantikan (kosmetik dan parfum), industri pembuatan sabun dan industri obat herbal. Di Indonesia terdapat sentra komoditas pala terbesar antara lain; Kepulauan Maluku,Sulawesi Utara dan Aceh.

BUDIDAYA TANAMAN PALA.
Buah Pala (Myristica fragrans).
SYARAT TUMBUH.
  • Tumbuh optimal di daerah Tropis.
  • Tumbuh ideal pada ketinggian 0-900 meter dpl.
  • Struktur tanah gembur,lempung berpasir,lempung berliat dan kaya bahan organik.
  • Curah hujan 1.500-3.000 mm/tahun.
  • Suhu udara optimal 20˚C-25˚C.
  • Kelembapan udara 55-60%.
  • Keasaman tanah (pH) ideal berkisar antara 6,5-7,5.

PERSIAPAN BIBIT.
Pembibitan Bibit Pala.
  • Perbanyakan bibit pala dilakukan dengan 2 cara yaitu perbanyakan secara Generatif (biji) dan Vegetatif (cangkok,okulasi dan sambung pucuk), perbanyakan cara generatif banyak dipilih oleh petani pala karena tahapan budidaya mudah,cepat dan tidak ribet dalam proses persiapan bibit pala. 
  • Persiapan pembibitan pala dimulai dengan memilih pohon indukan unggul yang telah memasuki umur tanaman ≥ 15 tahun dan sehat dan produksi tinggi,selanjutnya buah pala dikupas dan dikeringkan ≤ 24 jam untuk dilakukan persemaian,siapkan polibeg yang telah terisi media tanah dan kompos dengan perbandingan (2:1),kemudian bibit pala dimasukan ke polibeg ukuran (25 cm x 40 cm) disusun rapi dibawah naungan pembibitan dengan sinar matahari cukup.
  • Tahapan berikutnya yaitu; pemeliharaan mulai dari penyiraman setiap pagi dan sore, seleksi (sortasi) bibit pala yang mati di polibeg, menyisihkan atau mencabut secara manual gulma (rumput liar)yang tumbuh dibibiran polibeg. Kecambah bibit pala akan tumbuh saat memasuki umur 7-8 minggu dan bibit siap tanam dilapangan setelah bibit pala memasuki umur bibit 1-2 tahun dengan tinggi tanaman 80-100 cm.

PERSIAPAN LAHAN.
  • Persiapan lahan dapat dimulai dengan pengolahan lahan yaitu membersihkan semak belukar (rumput berkayu) dan menyingkirkan sisa-sisa tanaman,sekaligus mengemburkan dan meratakan tanah, tahapan pengolahan tanah dapat dengan cangkul atau mesin bajak.
  • Tahapan pengolahan tanah disesuaikan dengan luasan area tanam dan anggaran untuk pembudidayaan sehingga pengeluran dapat dikeluarkan secara bijak dan tepat.

PERSIAPAN TANAM.
  • Tahapan persiapan tanam dianjurkan saat memasuki musim penghujan hal ini untuk menjamin ketersedian air di area tanam,setelah itu tahapan dilanjutkan dengan pembuatan lubang tanam dengan ukuran panjang,lebar dan ketinggian (P x L x T) yaitu; (40 cm x 40 cm x 40 cm) atau (60 cm x 60 cm x 60 cm) dengan jarak tanam (9 m x 10 m) dengan jumlah populasi bibit pala 111 bibit/hektar. 
  • Teknis penanaman bibit pala dilakukan dengan mempersiapkan bibit pala yang telah memasuki umur 1-2 tahun ke area tanam,meletakan 1 bibit pala tepat di depan lubang tanam secara keseluruhan, dilanjutkan dengan merobek plastik polibeg dan meletakan nya tepat dilubang tanam hingga batas leher akar,selanjutnya tutup kembali dan padatkan tanah tersebut.

PEMELIHARAAN.
Kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman pala antara lain:
Tanaman Pala.
Penyulaman.
  • Kegiatan penyulaman yaitu dengan mengganti bibit pala yang mati di area tanamkegiatan penyulaman yaitu menganti tanaman yang mati dilokasi tanam dengan tanaman yang baru,penyulaman dilakukan tidak lebih dari 2 minggu setelah tanam.
Penyiangan.
  • Kegiatan penyiangan dilakukan setelah memasuki umur tanam 2-3 bulan setelah tanam, penyulaman dapat dimulai dengan mengurangi sejumlah gulma (rumput liar) yang tumbuh di area penanaman atau disekitaran bibit pala harus dibersihkan atau dibasmi karena sifat rumput tersebut, sebagai pesaing unsur hara tanah. Penyiagan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan manual (koret dan cangkul) dan pestisida (herbisa:racun rumput).
Pemupukan.
  • Umum nya kegiatan pemupukan tanaman pala dilakukan setelah kegiatan penyiangan hal ini untuk lebih memaksimalkan pemberian pupuk. Jenis pupuk untuk tanaman pala bisa digunakan jenis pupuk organik (pupuk kandang kambing, sapi, ayam dan kompos)dan anorganik atau pupuk kimia (Urea,SP-36 dan Kcl).
  • Dosis pemberian pupuk pala disesuaikan dengan umur tanam tanaman pala tersebut antara lain: untuk dosis pupuk organik diberikan 2,5-5 kg/tanaman dengan cara di timbun,selanjutnya untuk pupuk anorganik seperti; untuk tanaman umur 1 tahun (dosis/gram/tanaman/hektar) (10 gr/10gr/5gr),umur tanam 2 tahun (20gr/10gr/5gr),umur tanam 3 tahun (50gr/25gr/15gr),umur tanam 4 tahun (60gr/40gr/20gr) dan umur tanam 5 tahun (80gr/50gr/30gr). Pemupukan dapat dilakukan dengan cari ditabur atau dibenam dengan membuat larikan untuk memudahkan pemupukan.

PANEN DAN PASCA PANEN.
  • Panen buah pala dilakukan apabila buah pala telah masak secara fisiologis atau menunjukan tanda buah pala merekah dan biji pala berwarna hitam dan  umumnya telah memasuki umur tanam 7-8 tahun. 
  • Tahapan pemanenan dilakukan dengan cara memetik, namun cara ini dilakukan apabila tanaman pala tidak begitu tinggi, akan tetapi apabila pohon pala telah mencapai ketinggian 10-15 meter dilakukan pengambilan dengan galah terbuat dari bambu untuk memuntir tepat ditangkai buah dan dimasukan kedalam keranjang untuk dikumpulkan. Buah pala dikumpulkan dalam satu tempat kemudian dimasukan dalam karung untuk dibelah dan dimulai dikering untuk menghasilkan biji pala yang bermutu baik.
    Buah Lada Matang Fisiologis.



Semoga Bermanfaat dan Berguna.
Salam Pertanian.
BACK

0 Response to "Panduan Teknis Budidaya Tanaman Pala (Myristica fragrans)."

Post a Comment