Panduan Teknis Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tubersum.L)

Tanaman Kentang merupakan jenis Tanaman Pangan golongan umbi-umbian dari famili Solanaceae berbentuk perdu atau semak dengan penamaan ilmiah Solanum tubersum.L yang berasal dari Amerika Serikat. Memiliki klasifikasi morfologi dengan batang yang berongga dan berkayu,berdaun majemuk dengan warna hijau keputih-putihan,memiliki perakaran tunggang dan serabut dengan sistem bunga hermafrodit (bunga berkelamin dua).
www.seputarpertanian.com.
Di Indonesia tanaman kentang mulai dibudidayakan secara komersial pada tahun 1811, pemanfaatan tanaman kentang terletak pada bagian umbi dengan masa tanam 90-180 hari bisa dipanen,tergantung dengan jenis varietas yang dipilih, kandungan umbi kentang antara lain; karbohidrat tinggi,protein,asam amino esensial,sumber vitamin dan mineral yang dominan dimanfaatkan untuk industri makan. 


BUDIDAYA TANAMAN KENTANG.
Tanaman Kentang (Solanum tubersum.L)

SYARAT TUMBUH.
  • Tumbuh di daerah beriklim Tropis dan Sub-Tropis.
  • Tekstur tanah subur,lempung berdebu dan berpasir,gembur dan berdrainase baik.
  • Ketinggian tanah optimal 1.000-3.000 meter dpl.
  • Curah hujan optimal 1000-1500 mm/tahun
  • Temperatur optimal 18-21˚Celcius.
  • Kelembapan udara antara 80-90 %.
  • Keasaman Tanah (pH )antara 5.0-6.5.


PERSIAPAN BIBIT.
  • Pengadaan atau perbanyakan bibit kentang dapat dilakukan dengan melalui umbi nya tersebut,kreteria umbi indukan antara lain; jelas asal usul indukan (klon murni)atau varietas unggul,umbi berbobot 30-45 gram dengan diameter 35-45 mm,telah berumur 150-180 hari,tidak cacat atau rusak,toleran terhadap hama dan penyakit. 
  • Teknis persiapan bibit lakukan pembelahan atau pengambilan 3-5 mata tunas,kemudian lakukan penunasan kurang lebih 1-7 hari dengan ukuran 2-3 cm,tunas yang tumbuh tersebut,siap untuk dipindah ke lokasi penanaman. Pengambilan bibit kentang pada tanaman idukan usahakan tidak melebihi generasi ke-4 kali tanam.
PERSIAPAN LAHAN.
  • Persiapan atau pengolahan lahan dapat dilakukan dengan cara membersihkan,meratakan dan mengemburkan lahan dari semak belukar (rumput berkayu) dan gulma (rumput liar; alang-alang dll),dengan mengunakan mesin bajak (traktor) dan manual (cangkul) dengan kedalaman bajak 30-40 cm. 
  • Selanjutnya dilakukan pembuatan bedengan dengan tinggi 30-40 cm,lebar 70-100 cm dan jarak antar bedengan satu dengan lainnya 50-60 cm. Ukuran petakan bedengan disesuaikan dengan luasan area yang akan dijadikan tempat budidaya.
PERSIAPAN TANAM.
  • Tahapan pengolahan lahan dan waktu penanaman usahakan memiliki waktu 1-2 minggu hal ini untuk mengantisipasi tumbuh gulma,menyulitkan dalam proses penanaman. 
  • Penanaman diusahakan memasuki awal musim penghujan antara bulan (Maret-Juli) dengan waktu penanaman pagi atau sore hari,dengan pola tanam tunggal (monokultur),dengan jarak tanaman (70 cm x 30 cm) dan kedalam lubang tanam 8-10 cm, dengan kebutuhan bibit 1.5001.700 kg/ha (bobot umbi 3045 gr).

PEMELIHARAAN.

Penyulaman.
  • Kegiatan penyulaman dapat dimulai dengan menganti bibit kentang yang mati dilapangan dengan bibit kentang yang baru dan sehat,waktu penyulaman usahakan tidak melebihi 5-7 hari,hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses penyeragaman berkaitan dengan waktu matang saat panen tiba.

Penyiangan.
  • Kegiatan penyiangan dapat dilakukan 2 -3 kali dalam massa penanaman,penyiangan dapat dilakukan dengan melihat jumlah gulma diarea penanaman terbilang cukup mengangu pertumbuhan tanaman kentang, umumnya 1 bulan setelah penanaman berlangsung pertumbuhan gulma cepat memasuki waktu musim penghujan. 
  • Pengendalian gulma dapat  dilakukan dengan cara berkala yaitu dengan kegiatan manual (koret dan cangkul) dan kegiatan penyemprotan dengan pengunaan pestisida jenis herbisida (racun rumput).

Pembumbunan.
  • Kegiatan pembumbunan adalah kegiatan menaikan sejumlah massa tanah tertentu 8-10 cm yang berfungsi untuk mengemburkan tanah dan memperbaiki perkembangan umbi. Pembumbunan dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam masa pembudidayaan.

Pemupukan.
  • Kegiatan pemupukan umumnya dilakukan petani kentang setelah dilakukan penyiangan hal ini untuk lebih memaksimal tanaman untuk mendapat tambahan unsur hara (pupuk) secara penuh. 
  • Pemberian pupuk dalam proses budidayakan dilakukan 2 kali. Pertama tanaman kentang telah memasuki umur 3-4 minggu dengan dosis pupuk (Urea: 100 kg,SP-36 :100 kg dan KCL: 50 kg),kedua saat telah memasuki umur 8-9 minggu dengan dosis  pupuk (Urea: 150 k,SP-36 :200 kg dan KCL: 50 kg).Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara larikan dan ditugal.

Pemangkasan Bunga.
  • Terdapat jenis varietas tanaman kentang yang berbunga hal ini sangat mengangu proses pembentukan umbi,dalam memdapatkan unsur hara dalam tanah. Oleh karena itu pembungaan tanaman kentang harus dipotong atau dibuang, ketika tanaman kentang mengeluarkan bunga.


PANEN.


  • Panen umbi tanaman kentang dilakukan pada saat tanaman memasuki umur tanam 90-180 hari lama tidak panen tergantung jenis varietas bibit yang digunakan atau pilih dalam tahapan pembudidayaan. Secara fisik tanaman kentang siap untuk dipanen memiliki ciri antara lain daun dan batang menunjukan warna kekuningan dan kering dan kulit umbi tidak mudah mengelupas bisa digosok dengan jari. 
  • Panen umbi dilakukan pada pagi hari yang dimulai dengan memangkas batang kentang dengan benda tajam seperti;arit dan pisau kemudian di cangkul secara perlahan agar umbi tidak rusak,selanjutnya semua umbi kentang dikumpulkan kedalam wadah keranjang untuk memudahkan pengankutan, pengemasan,dan penyimpanan.
    Umbi Kentang Siap Panen.



Semoga Bermanfaat dan Berguna.
Salam Pertanian.

1 Response to "Panduan Teknis Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tubersum.L)"

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    ReplyDelete