Panduan Teknis Budidaya Kedelai (Glycine max .L) Untuk Pemula

Tanaman kedelai merupakan tanaman asli dari dataran cina dan sejak 2500 masehi telah dibudidaya oleh manusia,tergolong dalam kerabat dekat polong-polongan (fabaceae) dan terdaftar sebagai 5 (lima) jenis tanaman pangan terpenting dunia. Tanaman kedelai masuk ke Indonesia pada ke-16 di pulau jawa sebelum menyebar ke pelosok tanah air,tanaman yang mempunyai naman latin Glycine max (L) salah satu tanaman semusim dan berbentuk semak dengan komponen morfologi akar, daun, batang, polong dan biji.
www.seputarpertanian.com
Siapa tak mengenal olahan dari bahan baku kedelai tentunya, tidak asing ditelinga sebagian besar orang indonesia. Bahan olahan kedelai seperti ; tempe,tahu dan susu kedelai selalu menjadi menu khusus yang tidak dapat dipisahkan dalam rantai sehat makanan (4 sehat 5 sempurna), karena bahan olahan tersebut mengandung sumber protein nabati yang tinggi kaya vitamin B, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan serat. Tinggi permintaan pasar terhadap hasil olah berbahan baku kedelai menjadikan biji kedelai mempunyai harga yang terbilang tinggi berkisar 6000-7000/kg untuk biji kedelai kering.
Polong tanaman kedelai.
SYARAT TUMBUH TANAMAN KEDELAI.
  • Tumbuh optimal pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir mampu tumbuh pada semua jenis tanah dengan tingkat kemasaman tanah pH (4,5-5,5).
  • Suhu lingkungan optimal 30˚C pada suhu tanah untuk proses perkecambahan,20-25˚C untuk proses pembungaan.
  • Membutuhkan lama penyinaran sinar matahari untuk daerah subtropik (14-16 jam),daerah tropik (10-12 jam).
  • Tumbuh optimal pada ketinggian 200-800 dpl dengan curuh hujan 350-500 mm selama masa pertumbuhan kedelai.
PERSIAPAN LAHAN TANAM.
Bertujuan untuk menentukan jenis lahan tanam,jenis pengolahan tanah dan pola tanam yang digunakan sehingga proses budidaya pada tanaman kedelai mampu optimal.meliputi tahapan sebagai berikut:
  • Jenis Lahan Tanam. Tanaman kedelai dapat ditanam pada tanah kering (tegalan )dan tanah persawahan (lahan sawah), waktu yang baik untuk pengolahan tanah ditanah kering pada akhir musim kemarau,sedangkan untuk tanah persawahan awal musim kemarau.
  • Jenis pengolahan tanah. Pengolahan tanah pada tanaman kedelai bisa mengunakan alat manual (cangkul, dll)dan mesin bajak,untuk pengolahan tanah asam memiliki pH (<5,0) dilakukan pemberian kapur dengan dosis 300 kg/ha secara merata.
  • Pola Tanam. Pola tanam tanaman kedelai harus memperhatikan jenis tanah yang digunakan jenis tanah kering membutuhkan ketersedian akan air terkecukupi dengan membuat petakan tanam dan saluran drainase. Lebar petakan tanam 3m-10m dengan panjang petakan menyesuaikan luas area tanam,diantara petakan tanam terdapat saluran drainase (saluran air) dengan lebar 25-30 cm dan kedalaman 30 cm.
PERSIAPAN BENIH.
Persiapan meliputi pemilihan jenis varietas unggul kedelai yang akan dibudidayakan karena hal ini sangat menentukan tingkat keberhasilan budidaya. Terdapat hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jenis varietas antara lain :umur panen,tingkat produktivitas,tingkat ketahanan terhadap hama dan penyakit,memiliki pasar. Untuk jenis-jenis varietas kedelai yang unggul antara lain; merubetiri, baluran, panderman, ijen, ratai, seulawah dan tanggamus.

PERSIAPAN TANAM.
Bertujuan memastikan waktu yang terbaik untuk dilakukan penanaman, sesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar dengan waktu panen. Persiapan tanam meliputi:
  • Waktu penanaman. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan dibulan Oktober dan Nopember (disesuai masing daerah karena waktu musim hujan berbeda-beda).
  • Cara penanaman. Bertujuan mengetahui cara tanam yang ideal untuk mengoptimalkan lahan sehingga mampu berproduksi tinggi.  Membuat lubang tanam kedalaman antara 1.5-2 cm, setiap lubang tanam berisi 3-4 biji dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm dengan kebutuhan benih kedelai 510.000 benih/ha.
PEMELIHARAAN BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI.
Proses budidaya tanaman kedelai memerlukan waktu 75 hari-110 hari tergantung dengan varietas jenis kedelai yang dipilih, Pemeliharan komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi tolak ukur keberhasilan budidaya. Pemeliharan tanaman kedelai meliputi :
  • Penyulaman. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih kedelai yang mati atau tidak tumbuh,keterlambatan penyulaman mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak seragam.
  • Penyiraman. Tanaman kedelai membutuhkan ketersedian air dalam proses budidaya untuk fase kecambah (0-5 hari setelah tanam)fase vegetatif (15-20 hari)masa pembungaan dan pembentukan biji (35-65 hari)pengairan dilakukan pada pagi dan sore hari selama 15-30 menit melalui saluran drainase yang dibuat.
  • Penyiangan dan Pengemburan (Pembumbunan) Penyiangan berfungsi menghilangkan pesaing dalam hal ini ada rumput liar (gulma)yang tumbuh diarea budidaya. Penyiangan dapat dilakukan secara manual (cangkul dan koret) secara kimiawi (pestisida:herbisida). Tahapan penyiangan dilakukan dua (2)kali selama proses budidaya tanaman kedelai. Penyiangan pertama dilakukan umur 20-30 hari setelah tanam disusul dengan pembumbunan dan pemupukan. Penyiangan kedua dilakukan pada umur 50-60 hari (pada fase setelah tanaman kedelai selesai berbunga)disusul dengan pembumbunan dan pemupukan.
  • Pemupukan. Bertujuan memastikan ketersedian unsur hara (mikro dan makro)didalam tanah tercukupi. Waktu pemupukan ideal diberikan diawal musim penghujan dan diakhir penghujung musim kemarau disesuaikan dengan umur tanaman, ada tiga (2) tahapan pemupukan pada tanaman kedelai meliputi: Pemupukan pertama (1).pemberian pupuk dilakukan saat tanaman kedelai memasuki umur 20-30 hari setelah tanaman bersamaan dengan kegiatan penyiangan dan pembumbunan. Pupuk yang diberikan pupuk anorganik (kimia)jenis urea (50-100 kg),sp-36 (50-100 kg) dan kcl (50 kg)pupuk diberikan dalam larikan antar barisan tanaman. Pemumpukan kedua (2). Pemberian pupuk kedua dilakukan pada umur kedelai memasuki 60-65 hari,(setelah fase pembungaan). Kegiatan pemupukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan dan pembumbunan,dengan dosis pupuk jenis urea (50-150 kg),sp-36 (50-100 kg) dan kcl (500-100 kg) pupuk diberikan dalam larikan antar barisan tanaman.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT.
Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengurangi dan mencegah hilang populasi tanaman kedelai disebabkan oleh penyakit dan hama penggangu, pengendalian dapat dilakukan manual (menganti tanaman yang mati terserang hama dan penyakit dengan tanaman baru) kemudian cara mekanis (penggunaan insektisida dan fungisida). Pertumbuhan tanaman kedelai yang optimal tidak mempunyai produktifitas tinggi apabila hama dan penyakit tidak dikendalikan.

HAMA DAN PENGENDALIAN.
  • Lalat (Melano Agromyza phaseoli) Hama jenis lalat,berukuran (1-1.5 mm)kebiasaan lalat tersebut bertelur pada leher akar kemudian menjadi larva dan memakan akar serabut kecil menyebabkan tanaman tumbuh kurang optimal dan berakibat kematian tanaman. Pengendalian mengunakan insektisida; suprecide 25 EC.
  • Ulat Polong (Etiela zinchenella). Hama jenis ulat yang berasal dari kebiasaan kupu-kupu meletakan sejumlah telurnya dibagian bawah daun dan memakan buah muda. Gejala yang ditimbulkan dari jenis hama ini adalah kerusakan polong yang berakibat rusak dan hilang biji kedelai. Pengendalian dengan insektisida Dursban 20 EC.
  • Kepik Hijau (Nezara viridula). Hama jenis kepik berukuran panjang 16 mm berwarna hitam dan berbintik putih,kebiasaan kepik ini meletakan telur dibawah permukaan daun,menetas menjadi nimfa (kepik muda)5-6 hari dan tumbuh dewasa 1-3 bulan. Merusak dan memakan daun berserta polong, menyebabkan polong dan biji mengempis serta kering polong dan biji mengempis serta kering. Pengendalian secara insektisida polong berbintik coklat. Pengendalian : Azodrin 15 WCS.
PENYAKIT DAN PENGENDALIAN.
  • Penyakit Karat. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phachyrizi phakospora,menyerang pada bagian daun kedelai. Gejala: bercak dan berbintil coklat pada daun. Pengendalian dengan fungisida Dithane 80 wp,dengan dosis 2-4 gram/liter air/aplikasi
  • Penyakit Bercak Daun. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xaanthomobas Phaseoli,menyerang pada pada bagian daun kedelai. Gejala: bercak-bercak coklat yang transparan dipermukaan daun. Pengendalian dengan fungisida Dithane 80 wp,dengan dosis 5-10 gram/liter air/aplikasi
  • Penyakit Layu. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii,menyerang pada tanaman berumur 2-3 minggu. Gejala: layu dan menguning mengakibatkan tanaman mati. Pengendalian dengan menyemprotkan fungisida Dithane 80 wp dengan dosis 2-5 gram/liter air/aplikasi.
PANEN DAN PASCA PANEN.
Biji Kedelai
PANEN.
Ciri-Ciri Kedelai Siap Panen.
  • Umur tanaman telah memasuki umur 75-110 hari.
  • Sebagian besar daun menguning dan gugur.
  • biji berwarna kuning kecoklatan
  • batang berwarna kuning kecoklatan.
Cara Penen Kedelai.
Panen dapat dilakukan dengan cara memotong dengan mengunakan sabit bergerigi dan mesin panen.
lakukan penjemuran untuk polong kedelai yang masih melekat,kemudian biji dirontokan dengan cara dipukul atau mengunakan mesin perontok. Kemudian dilakukan penjemuran dengan mengunakan sinar matahari atau mesin pengering.

PASCA PANEN.
  • Pengeringan. Penjemuran dapat dilakukan mengunakan mesin pengering maupun secara manual (dijemur dibawah sinar matahari)) penjemuran dilakukan selama 3-4 jam, mengunakan terpal dan semen.
  • Penyortiran. Tujuan penyortiran untuk memisahkan kotoran-kotoran yang dapat mempengaruhi mutu atau kualitas. Biji kedelai yang terpisah dari kotoran baik dari batu,tangkai,tanah dikumpul menggunakan karung dan simpan ditempat yang steril.
Semoga Bermanfaat dan Berguna.
seputarpertanian

0 Response to "Panduan Teknis Budidaya Kedelai (Glycine max .L) Untuk Pemula"

Post a Comment