Budidaya Kayu Manis Sebagai Tanaman Tumpang Sari

Tanaman Kayu Manis memiliki nama Ilmiah Cinnamomum,sin.C.zeylanicum yang merupakan tanaman rempah-rempah asli Indonesia. Keseluruhan bagian tanaman dari kayu manis mampu menghasilkan aroma akan tetapi kualitas aroma tertinggi terdapat di batang (kulit),tanaman kayu manis sangat indentik sebagai pelengkap bumbu dapur beraroma,manis dan pedas.
www.seputarpertanian.com.
Tanaman kayu manis tergolong tanaman tahunan dan sebagian besar pembudidayaan kayu manis pemanfaatan lebih sebagai tanaman tumpang sari atau tanaman pendamping tanaman utama karena tanaman kayu manis dipanen memasuki umur 7-8 tahun lamanya. Dewasa ini pemanfaatan kayu manis tidak hanya terbatas sebagai bahan penguat rasa dalam bumbu dapur,akan tetapi kayu manis telah merambah dalam dunia industri kesehatan,jamu herbal dan obat herbal. Mungkin kita sama-sama mengetahui bahan kayu manis terdapat sebagai komposisi kandungan brand merek ternama obat herbal asli Indonesia untuk mengobati penyakit seperti;masuk angin,perut kembung,mual dan penambah nafsu makan.
Pola tanam tumpang sari ialah menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu tempat,dan pembudidayaan tanaman kayu manis sebagai pendamping tanaman utama dalam hal ini adalah tanaman kopi. Tanaman kopi merupakan jenis tanaman tahunan dan tidak dapat tumbuh optimal dengan tidak adanya penaung (bayang),dan tanaman kayu manis dipilih sebagian besar petani kopi karena tanaman tersebut bernilai ekonomis tinggi.
Prospek kayu manis cukup menjanjikan,harga untuk kayu manis cendrung meningkat setiap tahunnya karena terbatasnya persediaan barang,untuk 1 kg kayu manis lokal (asalan)ditingkat petani kadar air kering 70-80 %  dihargai Rp.13.000-Rp.15.000. ini menjadikan prospek pengembangan budidaya kayu manis sangat menjanjikan untuk dibudidayakan.
BUDIDAYA KAYU MANIS SEBAGAI TANAMAN TUMPANG SARI
Budidaya Kayu Manis.
SYARAT TUMBUH TANAMAN KAYU MANIS.
  • Tumbuh optimal di ketinggian 300-800 m dpl.
  • Tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan tropis basah.
  • Dapat tumbuh dijenis tanah liat,podsolik merah kuning (PMK) dan andosol.
  • Persentasi nilai lama penyinaran 70-80 %.
  • Intesitas Curah Hujan 2000 – 2500 mm/tahun.
  • Suhu rata-rata 25˚C- 27 ˚C.
  • Kelembapan optimum 70-90 %.
  • Tingkat keasamaan tanah (pH) 5,0-6,5.

PERSIAPAN BENIH.
Tanaman kayu manis dapat diperbanyak melalui biji (generatif) dengan mengambil langsung dari Indukan tanaman sehat atau membeli di sentra-sentra benih di Balai Pertanian.
Persiapan Benih Kayu Manis Meliputi :
www.seputarpertanian.com
Syarat Pemilihan Benih Kayu manis.
  • Pilih dari indukan kayu manis telah berumur 7-8 tahun.
  • Pilih indukan kayu manis memiliki pertumbuhan sehat,normal dan tahan penyakit (Nematoda).
  • Pilih benih kayu manis yang telah terjatuh dari pohon indukan hal ini menandakan benih tersebut telah tua,dengan ciri-ciri warna biru kehitaman dan terlihat masak sempurna.
PEMBUATAN BEDENGAN PERSEMAIAN.
Syarat Tempat Persemaian:
  • Tanah sedapat mungkin dipilih yang datar,subur dan mengandung humus.
  • Dekat dengan perumahan dan sumber air, agar memudahkan pengamatan dan pemeliharaan pada musim kemarau,terutama dalam melakukan penyiraman.
  • Adanya pohon pelindung,agar dapat menahan terik matahari dan percikan air hujan yang lebat,sehinga tidak merusak bibit.
  • Terhindar dari hama dan penyakit bibit.
Persemaian Perkecambahan Benih Kayu Manis.
  • Tanah dicangkul sedalam 30 cm dan dibersihkan dari bebatuan,kerikil serta rumput.
  • Buat bedengan dengan panjang 10 cm,lebar 120 cm serta tinggi 30 cm.
  • Bedengan ditaburi pasir setebal ± 5 -10 cm.
  • Berilah naungan dari daun kelapa,jerami dan alang-alang.
  • Biji disemaikan sedalam 0,5 cm dengan jarak 2,5-3 cm.
  • Tutup persemaian dengan potong-potongan jerami.
  • Lakukan penyiraman pagi dan sore sampai kecambah berumur 4-6 minggu.
  • Bibit yang berumur 4-6 minggu siap dipindahkan ke polibeg (20 cm x 30 cm)yang telah berisi tanah campuran pupuk kandang.
  • Bibit kayu manis disusun dan atur dibedengan dengan rapi serta diberi naungan selama 6-7 bulan sampai dengan ketinggian 60-70 cm dan siap ditanam langsung ke lapangan.
PERSIAPAN LAHAN.
Bertujuan untuk menentukan jenis pengolahan tanah dan pembuatan lubang yang digunakan sehingga proses budidaya pada kayu manis mampu optimal.
Persiapan Lahan Meliputi Sebagai Berikut:
  • Pola Tanam .Pola tanam yang digunakan pada tanaman kayu manis mengunakan pola tanam tumpang sari pada tanaman utama dalam hal ini tanaman kopi. Tanaman kopi mengunakan jarak tanam (2,5 m x 2,5 m) dengan populasi 1600/ha,dengan populasi kayu manis 40-50 batang/ha.
  • Pengolahan Lahan. Pengolahan lahan pada tanaman kayu manis mengunakan manual (cangkul) dengan cara membersihkan areal dari semak dan gulma,dengan kedalam cangkulan 20-30 cm.
  • Pembuatan Lubang Tanam. Pembuatan lubang tanam untuk kayu manis masih menggunakan alat cangkul,dengan menggali permukaan tanah berukuran 40 cm x 40cm x 40cm dengan kedalaman 40-50 cm,sesuaikan dengan ukuran polibeg.
PERSIAPAN TANAM.
Bertujuan memastikan waktu yang terbaik untuk dilakukan penanaman, sesuaikan dengan kondisi cuaca (penghujan dan kemarau). Persiapan tanam Meliputi:
  • Waktu penanaman. Waktu penanaman kayu manis dilakukan pada pagi hari,tidak di musim penghujan dengan intensitas hujan tinggi dan di musim kemarau karena tanaman kayu manis membutuhkan ketercukupan air untuk proses pertumbuhan.
  • Cara penanaman. Setelah dibuat lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 40-50 cm,bibit kayu manis diletakan dibagian tengah,lalu ditimbun dengan tanah,tanah yang digunakan penutup atau penimbun harus rapat dan kuat,hal ini untuk mencegah adanya bibit yang rubuh akibat terpaan angin dan hujan.
Pola Tanam Tumpang Sari.
PEMELIHARAAN.
Pemeliharaan bibit kayu manis yang ditanam sebagai tanaman tumpang sari pada tanaman utama dalam hal ini tanaman kopi,pemeliharaan kayu manis bersifat tentatif disesuaikan dengan waktu pemeliharaan pada tanaman kopi.
  • Penyulaman. Bertujuan untuk mengganti bibit kayu manis yang mati atau tidak tumbuh, keterlambatan penyulaman mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak seragam,kegiatan penyulaman dilakukan apabila terlihat bibit kayu manis yang mati di areal tanam. 
  • Penyiangan kayu manis dapat dilakukan secara manual dengan cara menkoret di seputaran atau keliling tanaman kayu manis,penyiangan dilakukan dengan cara pengamatan dilapangan,apabila gulma (rumput liar)menutupi pertumbuhan kayu manis bersifat mengangu pertumbuhan kayu manis hal ini perlu dilakukan kegiatan penyiangan.
  • Pemupukan. Bertujuan untuk memastikan ketersedian unsur hara di dalam tanah tersedia,tanaman kayu manis bisa di pupuk bersamaan dengan waktu pemupukan tanaman kopi ,pemupukan pada kayu manis bisa dilakukan saat umur tanaman kayu manis telah memasuki umur 8-9 bulan di areal tanam, dengan dosis pemberian pupuk kimiawi (urea : 50 kg) dan pemberian pupuk kompos.pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara menggali tanah atau ditebar.
PANEN DAN PASCA PANEN.
PANEN.
Panen kayu manis dapat dilakukan saat tanaman memasuki umur 7-8 tahun dengan ciri warna daun berwarna hijau tua,warna kulit coklat tua,keras dan padat,terdapat totol berwarna putih. Panen dilakukan dengan mengunakan alat berupa pisau tajam dengan cara melukai atau mengerat bagian kulit.
Batang (kulit) Siap Panen.

PASCAPANEN.
  • Penjemuran. Kayu manis yang telah diambil kulit nya dipotong sesuai dengan ukuran kebutuhan pasar,dijemur mengunakan alas semen dan terpal,dengan penjemuran 5-6 jam dibawah sinar matahari langsung selama 3-4 hari (disesuaikan dengan kondisi cuaca tiap daerah masing-masing berbeda).penjemuran selama 5-6 jam menurunkan kadar air 10-25 %.
    Proses Penjemuran.
  • Penyimpanan. Kayu manis yang sudah dijemur dan benar-benar kering disimpan mengunakan karung plastik,penggunakan karung disesuaikan dengan posisi dan ukuran kayu manis,simpan ditempat yang kering tidak lembab dan beralas.
    Karung Penyimpanan.

Semoga Bermanfaat dan Berguna.
Salam Pertanian.

BACK




0 Response to "Budidaya Kayu Manis Sebagai Tanaman Tumpang Sari"

Post a Comment