Belut merupakan salah jenis ikan unggulan air tawar
yang populer di Indonesia dengan struktur tubuh yang licin, memiliki sirip dada
dan tidak bersisik. Awal belut merupakan hama yang merusak pematang sawah, karena
rasa yang lezat dan gurih saat disantap menjadi olahan makanan tertentu
menjadikan belut banyak diburu dan ditangkap dan dewasa ini belut lebih
populer dibudidayakan untuk memenuhi tinggi permintaan pasar mengkonsumsi daging belut.
www.seputarpertanian.com |
Budidaya belut terbilang susah-susah mudah jenis ikan
ini tidak tidak memiliki syarat lokasi dan kolam pertumbuhan tertentu yang akan
merumitkan pembudidaya belut hal-hal pokok yang mesti diperhatikan antara lain:
- Kondisi tanah yang menjadi dasar kolam tidak terkontaminasi oleh racun.
- Kondisi air tidak terlalu keruh.
- Bahan-bahan pakan yang nantinya dimasukan sebagai media tumbuh tidak mengandung racun berbahaya.
- Pemilihan lokasi untuk budidaya belut pastikan mendapat sinar matahari cukup dan mudah dalam Pengawasan atau kontrol untuk menghindari hama pengangu dan tinggi tingkat curah hujan apabila kondisi kolam budidaya tidak ternaungi.
PERSIAPAN MEDIA
BUDIDAYA
Bertujuan untuk menentukan jenis media kolam yang
digunakan untuk pertumbuhan belut tersebut. Media pembudidaya pada belut itu
sendiri meliputi; kolam semen (beton),kolam terpal,drum dan kolam fiber.
- Pembuatan Kolam Semen (Beton). Kolam semen adalah kolam yang hampir keseluruhan baik dasar dan sisi-sisi permukaan terlapisi zat perekat sehingga permanen dan kokoh. Kolam dibuat bentuk persegi ukuran panjang ,lebar dan tinggi (2 m x 1m x 1m).
- Bahan dan Alat : Bahan :bata merah (20 cm x 10 cm x 5 cm), semen, pasir, tali nilon, pipa sock luar ¾ inch, pipa fitting PVC-D ukuran ¾ inch ,pipa paralon ¾ inch dengan panjang 4 meter, klem pipa ukuran 3/4 dan lem pipa. Alat : cangkul,pisau, palu, paku dan gergaji paralon.
PENGISIAN BAHAN
MEDIA KOLAM.
tujuan pengisian bahan media kolam untuk menentukan
dan mempersiapan bahan-bahan pakan yang mendukung tumbuh dan kembangnya
budidaya tersebut secara optimal.
Bahan-Bahan
Lapisan Media Kolam:
- Jerami :7 karung
- Tanah lumpur : 15 karung
- Pupuk Kandang (sapi) :5 karung.
- EM-4 (Mikroorganisme Dekomposer) :1 liter
- Gedebok pisang telah dicacah:7 karung.
- Tanaman eceng gondong. 4-5 tanaman .
Tahapan
Pengisian Media Bahan.
- Langkah pertama potong dan cacah jerami kering kira-kira ukuran 10-15 cm dan untuk gedebok pisang kira-kira ukuran 5-7 cm dengan mengunakan golok atau pisau kemudian simpan dikarung.
- Lakukan fermentasi mengunakan EM-4 untuk jerami dan gedebok pisang tersebut dengan dosis 5-10 cc/1 liter air, kemudian simpan dalam karung atau sungkup dengan terpal plastik pastikan terpal tertutup rapat untuk memaksimalkan kerja mikroorganisme dekomposer (EM-4) selanjutkan didiamkan selama 1-2 bulan.
- Tahap pengisian media pertama memasukan tanah lumpur dan pupuk kandang sapi kedalam kolam dengan ketebalan masing-masing bahan 10-15 cm secara merata.Tahapan berikutnya masukan bahan kompos jerami dan gedebok pisang tersebut sebagai lapisan keempat (4)dan ketiga (4) dengan ketebalan 10-15 cm masing-masing bahan,lalu tutup kembali dengan tanah lumpur. Selanjutnya pemberian air kedalam media tersebut dengan sampai merata menutupi lapisan media bahan tersebut. Diamkan lapisan media bahan tersebut dengan waktu 3-4 minggu lamanya.
- Menanam tanaman air sepeti eceng gondok untuk dijadikan patokan apakah lapisan media telah tercampur sempurna,dengan melihat pertumbuhan eceng gondong ditanam di kolam tersebut.
PERSIAPAN BENIH
BELUT.
Bertujuan untuk memastikan jenis belut dengan ukuran
dan tingkat adaptasi tinggi sehingga pertumbuhan bisa berjalan optimal.
Proses seleksi
benih belut.
- Pilihlah benih belut untuk pembesaran ukuran 5-8 cm (perkiran umur 3-4 minggu).
- Pilih benih belut dengan ciri fisik ;sehat,memiliki pergerakan yang lincah,tidak cacat pada bagian ekor dan kepala,warna tidak kusam,tidak terdapat luka dan tidak terserang penyakit.
- Pilihlah tempat pembelian benih belut yang jelas asal-usul benih seperti tempat penakaran benih belut di Dinas Pembibitan.
Penebaran benih
belut
Penebaran benih dikolam dilakukan 1 bulan setelah
pembuatan media kolam berisi bahan-bahan pakan tersebut telah layak untuk
menjadi media pembesaran. Penebaran benih dilakuka pada pagi untuk menghindari
tingkat strees secara berlebihan.
PEMELIHARAN.
Merupakan tahapan yang penting bagi pembudidaya
belut untuk memastikan ketersedian bahan pakan didalam media kolam,menciptakan
belut yang sehat dan layak konsumsi.
Proses budidaya belut untuk pembesaran berlangsung 4-5
bulan umumnya belut telah berukuran 20-25 cm.
Tahapan
pemeliharaan benih belut antara lain:
- Pemberian pakan berupa palet dengan komposisi pemberian 500 -1000 gram tergantung dengan jumlah benih belut yang disebar,pemberian pakan dilakukan sekali dalam sehari yakni pada sore dan malam hari,karena sifat Nukturna (beraktifitas pada malam hari)
- Pemberian pakan hewani yang dapat mendukung pertumbuhan belut seperti:cacing, ulat, jangrik dan bekicot. Untuk pemberian bekicot harus melalui tahapan pemotongan,penjemuran dan pemisahan dari cangkangnya. Pemberian pakan dilakukan 2-3 minggu sekali.
- Pemberian obat berupa vaksin agar tidak mudah terserang penyakit pemberian dilakukan 2 bulan sekali.
PANEN.
Panen belut dapat dilakukan 4-5 bulan setelah
pembesaran dengan ukuran panjang 20-25 cm,panen juga dapat dilakukan secara
bertahap hal ini sering dilakukan pembudidaya untuk mensiasati perubahan harga
belut dipasaran atau penerapan panen total dengan membongkar media kolam
pembesaran secara keseluruhan.
Tabel Analisis
Modal Budidaya Belut di Kolam Semen Untuk Pemula.
www.seputarpertanian.com |
0 Response to "Analisis Modal Budidaya Belut di Kolam Semen Untuk Pemula."
Post a Comment